Tak terasa sebentar lagi memasuki tahun ajaran baru. Bagi orangtua yang anaknya lulus dari sekolah dasar dan sekolah lanjutan pertama terkadang bingung memilih sekolah berikutnya.
Ada beberepa pilihan, apakah akan melanjutkan ke Sekolah Umum atau memasukkannya ke Pesantren?
Setiap orang tua punya pertimbangannya masing-masing. Persoalan biaya dan fiskal keluarga, keinginan dan cita-cita anak, harapan orang tua, pengalaman menjadi beberapa pertimbangan itu.
Namun, dizaman sekarang ini banyak orang tua ingin memasukannya kedalam Pondok Pesantren dibandingkan dengan sekolah umum. Karena apa? Karena Pesantren sekarang sudah bisa bersaing dengan dengan sekolah umum. Selain dengan adanya pelajaran agama yang kuat dan mampu mendidik Akhlak anak, pesantren juga memiliki muatan pelajaran yang berbasis teknologi dan mampu bersaing di era globalisasi.
Meskipun begitu, memilih pesantren sebagai pelabuhan pendidikan anak bukan tanpa risiko. Mulai soal makanan, kesehatan, perasaan tidak betah harus siap diatasi orang tua dan anak.
Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan ketika memilih pesantren sebagai pelabuhan pendidkan anak agar tidak salah dan menyimpang dari ajaran agama islam. Antara lain sebagai berikut:
Persepsi dan tujuan yang sama antara orang tua dan anak adalah langkah awal untuk berangkat ke pondok pesantren.
Sosialisasikan kepada anak sejak dini.Utarakan maksud dan tujuan orangtua mengirimna ke pesantren. Beri contoh pengalaman orang tua atau orang lain semasa dipesantren.Contoh bisa dengan cerita dari anak saudara atau bahkan orang tua sendiri ketika belajar di pesantren. Pemahaman dan persepsi yang benar sangat penting agar anak tidak merasa dipisahkan atau diasingkan dari keluarga inti.
Menyamakan dan meluruskan niat, juga menjadi kunci untuk meraih Ridha Allah
Masuk pesantren bukan karena keinginan orangtua, tetapi karena keinginan anak sendiri. Ini penting mengingat segala sesuatu yang dipaksakan biasanya berujung kurang baik. Keikhlasan kedua belah pihak (anak dan orang tua) menjadi awal untuk meluruskan niat mencari ridha Allah SWT.
Saat terberat adalah awal berpisah
Hanya perempuan dan ibu yang mengerti. Kalimat ini kerap terucap dari para ibu yang menetaskan air mata setelah melepas anaknya masuk pesantren.
Bahkan ada diantara mereka yang tak sanggu mengirim nasi hingga ke lambung, nyangkut di tenggorokan. Semua karena kangen.
Orangtua selayaknya berusaha untuk ikhlas melepas. Ketika orangtua setengah hati melepas anak ke pesantren, akan berpengaruh kepada psikis anak. Beri kepercayaan pada anak dan berpikir positif pada pengurus dan civitas pesantren.
Jangan biarkan pikiran-pikiran negatif bersarang apalagi sampai timbul rasa cemas. Sebaiknya fokuskan pada memberi dukungan dan pemenuhan kebutuhan anak selama belajar.
Amal Shalih bukan hanya tugas anak, orang tua juga
Seperti sebuah mimpi, berharap anak berperilaku baik dengan amal shalih yang berlimpah, sementara tak ada teladan dari orang tua.
Konon mendidik itu bukan sekedar menyampaikan nasihat, lebih dari itu. Mendidik adalah memberi teladan dan pelibatan tuhan. Maka saat anak di pesantren, sebaiknya orang tua juga rajin meningkatkan amal shalihnya.
Senantiasa menyebut nama anak- anak kita dalam do’a- do’a orang tua.
Cukuplah Allah sajalah sebagai pelindung baginya. Do’akan selalu guru/ ustadz-ustadzahnya yang senantiasa membersamai mereka selama dipesantren. Karena jasa mereka yang sungguh luar biasa bagi putra-putri kita.
Semua didasari pikran positif
Percaya dengan pihak pesantren yang telah berusaha terbaik untuk keberhasilan anak adalah pikiran positif.
Menghargai setiap progres dan tak membandingkan anak dengan anak lain JUGA bagian dari membangun pikiran positif.
Selalu memotivasi anak bila terjadi masalah dipesantren misalnya sepatunya hilang, ada masalah dengan teman, masalah makanannya tidak cocok dan sebagainya, orang tau tidak perlu panik
diatas sebagian dari beberapa langkah orang tua dalam memilih pondok pesantren untuk pendidikan anaknya agar tidak salah dan keliru, semoga Allah selalu memudahkan urusan kita, Amienn
Semoga menjadi pencerahan bagi para orang tua yang masih kebingungan dalam menyekolahkan putra-putrinya
Agama yes, dunia tidak lupa pula
🙏🏻🙏🏻🙏🏻
3 Comments