Oleh: Ustadzah Murniwati
Memiliki anak sholeh yang berbakti pada orang tua adalah dambaan setiap kita. Berbagai upaya dilakukan, mulai dari memberikan fasilitas tumbuh kembang yang mewah, mencarikan sekolah yang megah dengan fasilitas pendidikan yang ‘wah’ bahkan ada yang memasukkan ke pesantren mewah yang tak kalah megah . Namun apa mau dikata, ternyata yang terjadi justru jauh panggang dari api ?
Syahdan…..Datanglah seorang laki laki ke hadapan Umar bin Khottob mengadukan perkaranya. “Wahai Amirul Mukminin, anakku telah durhaka kepadaku”. Maka dipanggillah si anak dan terjadilah dialog: “Nak kenapa engkau tidak takut kepada Allah dengan berbuat durhaka pada ayahmu” kata Amirul Mukminin. Si anak menjawab :”Wahai Amirul Mukminin, bukankah anak juga punya hak terhadap orang tuanya? Benar, haknya adalah dipilihkan ibu yang baik, nama yang bagus dan diajarkan Al Qur’an. Demi Allah kata si anak, ibuku adalah hamba sahaya hitam yang dibeli dari pasar 400 dirham, Ia tak memberi nama yang baik, namaku Ju’al (Kumbang Hitam). Ia juga tak pernah mengajariku Al Qur’an. Umar menoleh pada si ayah : “Engkau mengatakan anakmu durhaka tapi engkau telah durhaka kepadanya sebelum ia mendurhakaimu…”.
Wahai ayah dan bunda, tidak mudah memang menjadi orang tua. Ada ganjaran besar yang berbanding lurus dengan tanggung jawab yang berat. Islam sebagai agama yang bersifat syumul (menyeluruh) telah meletakkan hak yang istimewa pada orang tua dengan baktinya seorang anak. Namun islam juga meletakkan sebuah kewajiban yang besar yang salah satunya disebutkan oleh Umar bin Khottob dalam atsar beliau.
Sejatinya memilihkan ibu yang baik sebagai sekolah pertama bagi si anak, memberikan nama yang bagus sebagai sebuah doa dari sang ayah dan mengajarkan Al Qur’an sebagai pelita bagi kehidupan anak adalah bagian dari serentetan proses pendidikan anak yang telah di ajarkan oleh Islam. Namun sadarkah kita sebagai orang tua, terkadang semua itu ‘disederhanakan’ dengan sekedar memberikan fasilitas-fasilitas fisik yang justru menjerumuskan si anak. Pun sampai ketika tiba masanya orang tua memilihkan sekolah atau pesantren sebagai patner dalam mendidik anak.
Wahai ayah dan bunda, ketika memilihkan sekolah atau pesantren bagi anak-anak hendaklah engkau bijak dalam memilah dan memilihnya. Jadikan islam dengan segala tatanannya sebagai rujukan yang paling utama. Minimal ada 5 (lima) ciri lembaga pendidikan islam yang bisa kita jadikan acuan :
Wahai ayah dan bunda, Semoga Allah Ta’ala senantiasa membimbing langkah-langkah kita untuk senantiasa menepati hak anak-anak kita sehingga Allah pun memberikan kita hadiah anak-anak yang sholeh dan berbakti. Begitu pun bagi calon ayah dan bunda……semoga Allah Ta’ala membimbing langkah-langkah kalian untuk mendidik calon anak anak sholeh yang berbakti. Aamiin ya Robbal ‘Alamin.
Semoga kita selalu berbakti, dan tidak Durhaka….
MasyaAllah semoga kelak kita semua menjadi orang tua yang bertanggung jawab atas semua kewajiban dan memberi hak kepada anak-anak kita semua
Amin Yarobbal’alamin.
3 Comments