Home
3 PERAN STRATEGIS ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN ANAK

3 PERAN STRATEGIS ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN ANAK

Oleh: As’ad Nurul Akhil

Abstrak

Orang tua sebagai pilar utaama pembentuk sebuah keluarga memiliki tanggungjawab dan peran yang sangat besar dalam proses pendidikan anak. Islam adalah suatu sistem hidup yang utuh, menyeluruh, dan paripurna. Pendidikan adalah salahsatu bagian dari kehidupan yang diletakan oleh islam di posisi yang strategis. Keluarga sebagai sebagai koomponen masyarakat dalam ruang lingkup yang paling kecil memiliki peran yang sangat penting didalam dunia pendidikan. Orang tua sebagai pilar utama pembentuk suatu kelauarga memiliki tanggungjawab yang cukup besar terhadap pendidikan anaknya. Minimal ada 3 peran besar yang dapat kita jalankan sebagai orang tua di dalam pendidikan anak, antara lain: Menciptakan / menyediakan keluarga yang Islami, Mengamanahkan pendidikan pada lembaga pendidikan yang islami (Pesantren), dan Menciptakan / Mencarikan Masyarakat Islami.

Kata Kunci: Pendidikan, Islam, anak

Pembahasan

Orang tua sebagai pilar utaama pembentuk sebuah keluarga memiliki tanggungjawab dan peran yang sangat besar dalam proses pendidikan anak. Setidaknya ada tiga peran besar yang harus dimiliki oleh orang tua.

Islam adalah suatu sistem hidup yang utuh, menyeluruh, dan paripurna. Salah satu kehebatan islam dibandingkan dengan sistem hidup yang lain adalah keilmiahnya dalam menempatkan dan meletakan suatu prioritas. Islam diturunkan dan hadir dalam rangka menciptakan kehidupan ini dengan sistematika yang teratur dan baik.

Pendidikan adalah salahsatu bagian dari kehidupan yang diletakan oleh islam di posisi yang strategis. Hal tersebut dapat dibuktikan dalam ayat Al qur’an Surat Al Alaq 1-5 yang sarat dengan nilai pendidikan sebagai ayat pertama kali diturunkan oleh Allah SWT.

Keluarga sebagai sebagai koomponen masyarakat dalam ruang lingkup yang paling kecil memiliki peran yang sangat penting didalam dunia pendidikan. Karena keluarga merupakan ranah dan pusat produksi umat yang memiliki legalitas paling kuat oleh Allah SWT sebagaimana tercantum dalam Al Qur’an Q.S At Takhrim ayat 6 :

يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا قُوۡۤا اَنۡفُسَكُمۡ وَاَهۡلِيۡكُمۡ نَارًا  

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.

Dari sinilah indikator kebaikan umat mudah dan dapat diukur.

Orang tua sebagai pilar utama pembentuk suatu kelauarga memiliki tanggungjawab yang cukup besar terhadap pendidikan anaknya. Minimal ada 3 peran besar yang dapat kita jalankan sebagai orang tua di dalam pendidikan anak, antara lain sebagai berikut:

  1. Menciptakan / menyediakan keluarga yang Islami

Anak merupakan amanat dari Allah SWT bagi kedua orang tuanya. Ia memiliki jiwa yang suci dan cemerlang. Bila semasa kecil sudah dibiasakan baik, dididik dan dilatih dengan kontinu, maka ia akan tumbuuh dan berkembang menjadi anak yang baik, begitupun sebaliknya. Secara umum agar menjadikan anak kita baik, maka kita harus mendoakannya dengan doa doa yang baik pula

  • QS Al Furqon ayat 74 Yang menyerukan untuk sholat pada anak.

وَالَّذِيۡنَ يَقُوۡلُوۡنَ رَبَّنَا هَبۡ لَـنَا مِنۡ اَزۡوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعۡيُنٍ وَّاجۡعَلۡنَا لِلۡمُتَّقِيۡنَ اِمَامًا

Artinya:

Dan orang-orang yang berkata, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”

  • QS At Taahaa ayat 132 menciptakan kedamaian dalam keluarga

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْـَٔلُكَ رِزْقًا ۖ نَّحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَٱلْعَٰقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ

Artinya:

Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.

  • QS An Nissa ayat 128 mencintai dan menyayangi anak-anak.

وَإِنِ ٱمْرَأَةٌ خَافَتْ مِنۢ بَعْلِهَا نُشُوزًا أَوْ إِعْرَاضًا فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَآ أَن يُصْلِحَا بَيْنَهُمَا صُلْحًا ۚ وَٱلصُّلْحُ خَيْرٌ ۗ وَأُحْضِرَتِ ٱلْأَنفُسُ ٱلشُّحَّ ۚ وَإِن تُحْسِنُوا۟ وَتَتَّقُوا۟ فَإِنَّ ٱللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا

Artinya:

Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari suaminya, maka tidak mengapa bagi keduanya mengadakan perdamaian yang sebenar-benarnya, dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka) walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir. Dan jika kamu bergaul dengan isterimu secara baik dan memelihara dirimu (dari nusyuz dan sikap tak acuh), maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan

2. Mengamanahkan pendidikan pada lembaga pendidikan yang islami (Pesantren)

Memilih lembaga pendidikan saat ini bukanlah perkara mudah dan sederhana. Ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan saat memasukan anak-anak kita ke lembaga pendidikan tertentu, antara lain:

  1. Kurikulum yang perlu diperhatian adalah keurikulum yang berbasis islam / tauhid dan menjadikan aspek aspek ketuhanan menjadi sentral bagi seluruh bahan ajar yang diberikan kepada santri maupun santriwati
  2. Sumber daya yang terlibat didalam lembaga tersebut adalah mereka yang memiliki dedikasi dan komitmen yang tinggi untuk mendidik santrinya sesuai dengan nilai-nilai islam.
  3. Sarana dan prasarana yang mampu mendukung siswa dalam belajar maupun yang mampu mengatur santri agar lebih kondusif.

Kondisi pendidikan saat ini, khususnya pendidikan islam masih sangat jauh dari kata ideal, oleh karena itu kita hanya bisa bertahan pada dua kaidah yaitu:

  • Bila kita memiliki dan menghadapi dua pilihan yang mudhorot, maka kita memilih yang mudhorotnya paling kecil.
  • Apabila kita tidak bisa memperoleh kebaikan yang banyak bukan berarti kebaikan yang sedikit ditinggalkan.

Selanjutnya hal yang harus kita lakukan untuk memilih lembaga pendidikan yang baik adalah menjalankan kaidah: “bertanyalah pada ahlinya jika kamu tidak mengetahui

3. Menciptakan / Mencarikan Masyarakat Islami

Masyarakat adalah salah satu bagian dari kehidupan anak-anak kita. Segala aturan dan nilai yang berlaku dalam masyarakat akan mempengaruhi pola pikir dan tingkah laku pada anak. Oleh karena itu sudah menjadi kewajiban orang tua untuk mencarikan masyarakat yang baik bagi anak dalam proses pendidikan. Salah satu ciri masyarakat yang baik bila mana mampu menjalankan amal ma’ruf nahi mungkar sebagaimana firman Allah SWT :

وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ

Artinya:

Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.

Dari penjelasan dan penjabaran diatas dalam mendidik anak memerlukan berbagai hal dan aspek yang harus dipenuhi oleh orang tua dalam upaya proses pendidikan orang tua agar mampu menciptakan anak yang baik.

Daftar Pustaka:

Kastori. S.Pd. 2002. Surat Sakti Buat Guruku Tersayang. Semarang. Pustaka Tarbiyah.

https://tafsirweb.com/1660-quran-surat-an-nisa-ayat-128.html

9 Comments

Leave a Comment

*

*